#6 -- Melawan Argumen Kasus Valentino Bocca : Hakim di Rimini, Italia, memenangkan kasus MMR menyebabkan autisme
Kasus Valentino Bocca di Rimini, Italia, banyak digemborkan para antivaks bahwa mereka menang dalam kasus MMR menyebabkan autisme. Valentino Bocca berusia 14 bulan waktu diimunisasi MMR pada bulan Maret tahun 2004, ternyata setelahnya didapati menderita autisme. Tahun 2010 orangtua Valentino Bocca menuntut kementrian kesehatan Italia, dan oleh hakim di Rimini tuntutan tersebut dimenangkan dan orangtua Valentino Bocca mendapat ganti rugi £140,000.
Berita hakim memenangkan kasus MMR di Rimini, Itali dikoar-koarkan di DailyMail, majalah level 'biasa-biasa saja' di Inggris yang gemar memuat berita sensasional, silakan lihat di sini http://www.dailymail.co.uk/news/article-2160054/MMR-A-mothers-victory-The-vast-majority-doctors-say-link-triple-jab-autism-Italian-court-case-reignite-controversial-debate.htmlhttp://www.dailymail.co.uk/news/article-2160054/MMR-A-mothers-victory-The-vast-majority-doctors-say-link-triple-jab-autism-Italian-court-case-reignite-controversial-debate.html sebelum akhirnya dicopi-paste dan digembor gemborkan di website antivaks, seolah menjadi kemenangan bagi pihak antivaks. Bila pusing membaca gaya penulisan berita di Dailymail tersebut, anda dapat membaca langsung salinan naskah keputusan hakim yang asli di http://www.informasalus.it/it/data/allegati_docsc/sentenza-trib.%20lav.rimini.marzo%202012.pdf (berbahasa Italia, pdf), tidak perlu muter-muter baca ocehan Sue Reid di DailyMail atau copasan ratusan kali di website antivaks.
Perlu diketahui bahwa Sue Reid, penulis liputan di DailyMail tersebut, memang gemar menulis berita & investigasi kontroversial & menghebohkan. Lihatlah bahwa tulisan Sue Reid di atas tidak ‘cover both side’. Ingin lihat sifat asli antivaks Sue Reid, sang ‘investigator’ DailyMail? silakan baca di sini http://jdc325.wordpress.com/2012/06/23/sue-reid-on-mmr-in-the-daily-mail/ , ketika sahabat pembongkar borok antivaks mengemail untuk meminta konfirmasinya. Dicurigai, ia (Sue Reid, juga DailyMail) ingin menaikkan oplah dan keuntungan dengan menjual berita sensasional tersebut, yang kemudian jelas akan dicopy paste dan dijadikan rujukan 'sahih' oleh para antivaks.
Mari kita cermati kasusnya. Pengacara yg mengompori kasus Valentino Bocca tersebut adalah Luca Ventaloro, memang seorang pengacara antivaks terkenal di Italia, gemar memprovokasi kasus pasca imunisasi, silakan nikmati gaya promo antivaksnya via YouTube di http://www.youtube.com/watch?v=ZoNl1qhOR2c .Lihat juga bahwa Claudio Simion dari Coordinamento del Movimento Italiano per la Libertà di Vaccinazione (COMILVA - www.comilva.org ), organisasi antivaks populer Italia, ikut campur di kasus ini. Hmm, mengendus upaya bagi-bagi hasil uang ganti rugi bukan? apalagi kemudian mereka meminta banding ke Bologna untuk dapat £800,000, semakin jelas motif uangnya.
Dalam keputusan hakim (baca keputusan hakim di pdf bahasa Italia di atas), dokter yang mengkonfirmasi diagnosis Valentino Bocca sebagai ‘autisme karena vaksin’ adalah dr. Massimo Montinari (di surat keputusan salah tertulis sbg Montanari). Montinari bukan seorang ahli vaksin, tidak memiliki kredibilitas bahkan penelitian satupun dalam MMR maupun vaksin (silakan cek database NCBI), namun ia dgn pedenya menulis buku “Autismo: i vaccini fra le cause della malattia” (Autism: the vaccines among the causes of disease), dan menjual buku & cara buatannya sendiri dalam mengobati autisme (Autismo. Nuove terapie per migliorare e guarire) hingga ke amazon.it, silakan cari. Posisi Montinari yang bukan ahli vaksin, apalagi justru bersikap antivaksin dan terang-terangan menyalahkan vaksin sebagai penyebab autisme, membuat kesahihan keputusannya di muka hakim layak diragukan, apalagi pertanggungjawaban ilmiahnya.
Dan payahnya, pihak pembela kementrian kesehatan Italia di pengadilan tersebut tidak dapat menghadirkan saksi ahli yang kompeten dalam masalah vaksin; ditambah dengan hakim yang tampak buta dengan gerakan dan taktik antivaks; akhirnya jadilah palu diketok dan dimenangkan oleh orangtua Valentino Bocca dengan MMR sebagai penyebab autisme. Keputusan hakim dan 'kebodohan' kementrian kesehatan Italia ini dikecam oleh organisasi-organisasi profesi kesehatan di Italia, silakan baca di http://www.fimp.org/notizia.aspx?id=629
Kasus ini boleh dinyatakan menang di pengadilan kecil di daerah Rimini (kemaren, bgmn kelanjutan banding kasusnya ke depan di Bologna? ). Namun kasus ini sama sekali tidak membuktikan secara ilmiah bahwa MMR menyebabkan autisme, hanya membuktikan betapa licik dan berbahayanya gerakan antivaks dalam mencoba mengibuli pengadilan dan pemerintah.