Background

#16 -- Benarkah vaksin Mencevax tidak melalui uji preklinis?

Sebuah argumentasi datang dari antivaks yang mengatakan bahwa vaksin Meningitis merk Mencevax tidak melalui uji preklinis. Argumen ini didapat berdasarkan tulisan di kemasan vaksin Mencevax "5.3. PRECLINICAL SAFETY DATA,NOT APPLICABLE" yang diterjemahkan seolah-olah data preklinis tidak ada sehingga vaksin Mencevax tidak melalui uji coba.

dan berikut komentar dari dr.Dirga Sakti Rambe (ahli vaksinologi):
"1) SEMUA vaksin dibuat dengan proses yg amat sangat rumit. Untuk membuat 1 jenis vaksin diperlukan waktu 8-15 tahun. Mengapa selama & serumit itu? Krn regulator (FDA/EMA) menuntut standar keamanan yg sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari obat. Mengapa? Krn tujuan vaksin pencegahan (diberikan pd org sehat utk mencegah penyakit yg memang belum tentu terkena), sedangkan obat bertujuan pengobatan (oran...g sakit tdk punya pilihan, mau tidak mau harus minum obat). Intinya: standar keamanan vaksin sangat tinggi.


2)SEMUA vaksin, utk bisa dilisensi (digunakan secara luas), PASTI harus melewati tahapan2 berikut: uji preklinis & uji klinis. Ini standar internasional. Produsen vaksin dari Negara manapun pasti harus melewati tahapan2 ini.

3) UJI PREKLINIS bertujuan (dlm bahasa awam) utk mengetahui kemampuan vaksin mencetuskan respons sistem imunitas tubuh & utk mengetahui profil keamanan vaksin, termasuk menentukan berapa dosis yg efektif. Uji preklinis dilakukan pd binatang YANG RELEVAN, dalam artian tdk bias sembarangan memilih binatang. Digunakan spesies yg respons imunnya menyerupai carakerja respons imun manusia, contohnya mencit, kelinci, guinea pig (INI BUKAN BABI, jangan mentang2 ada pig nya dibilang babi. Silakan googling apa itu guinea pig).

4) Setelah lolos dari uji preklinis, vaksin akan lanjut ke tahap klinis. Vaksin yg tdk mampu mencetuskan respons imun binatang & dianggap terlalu toksik pada binatang, TIDAK AKAN pernah dilanjutkan pembuatannya. Itulah mengapa saat ini kita hanya memiliki amat sangat sedikit vaksin, padahal setiap tahun ada puluhan kandidat vaksin baru yg diteliti. Kesimpulannya: standar keamanan vaksin sangat tinggi.

5) Berikutnya uji klinis , terdiri dari 3 fase. Awalnya akan diujicoba pd 10-20 orang, lalu ke 50-100 orang dan akhirnya pada ribuan orang sampai akhirnya digunakan secara luas /lisensi). Pd setiap fase, ada proses seleksi yg amat sangat ketat, di mana vaksin yg tidak efektif atau dianggap memberi lbh banyak efek samping (risk benefit ratio) ketimbang manfaatnya, juga tidak akan dilanjutkan pengembangannya.

6) Kenapa tiba2 membahas Mencevax? Mencevax adalah vaksin Meningitis serotipe ACWY produksi GSK. Beberapa tahun lalu pemerintah RI menggunakan Mencevax utk vaksinasi meningitis jamaah haji, namun sejak 2010-2011, pemerintah menggunakan vaksin meningitis merek Menveo, yg diproduksi di tempat saya. Mencevax msh digunakan luas, termasuk di Arab Saudi dan negara2 Islam lain. Vaksin ini kini sudah tidak digunakan lagi di Indonesia oleh pemerintah, kenapa tiba2 dibahas? Mungkin maksudnya mau belajar ya…Nggak apa2, dengan senang hati kita berdiskusi.

7) TIDAK BENAR bahwa Mencevax tidak mlalui uji preklinis. Maksud dari tautan2 yg saya baca di komentar2 teman di atas adalah: dahulu ada Mencevax “generasi lama”, lalu dilakukan penyempurnaan menjadi Mencevax “generasi baru”. Mencevax lama tentu melewati uji preklinis juga. Bagaimana mungkin vaksin nggak lewat uji klinis? Masak langsung dicoba ke manusia? Itu mustahil. Nah, krn Mencevax baru kandungannya tdk berbeda jauh dgn Mencevax lama, maka regulator menganggap Mencevax baru tidak perlu diperlakukan spt 100% vaksin baru. Tdk perlu diulang dari uji preklinis lagi. Krn isinya nyaris identik. Itu maksudnya.
Semoga tambahan dari saya cukup membantu. Salam dari laboratorium. He he he.."

Jadi sama sekali tidak benar bahwa vaksin tidak melalui uji preklinis.

Categories: