Background

#9 -- Ibu Menyusui Hepatitis B


Sebuah dokumen dari grup Antivaks di FB berjudul Hepatitis B dan Hepatitis C Bagi Ibu Menyusui. Sekilas sepertinya tidak ada yang aneh dari dokumen tersebut. Benar, bahwa ibu yg mengidap Hepatitis B dan Hepatitis C boleh menyusui anaknya. Seandainya ga jeli melihat dokumen itu pasti sudah ketipu mentah-mentah sama kebiasaan korupsi artikel antivaks.
Ini saya kutip bagian yg dikorupsikan artikelnya sama antivaks:

""Infeksi Virus Hepatitis B

Apakah aman seorang ibu yang terinfeksi virus hepatitis B (HBV) langsung menyusui bayinya setelah melahirkan?

Ya, aman. Bahkan sebelum adanya vaksin hepatitis B, tidak ada laporan mengenai penularan HBV melalui proses menyusui.

Bayi harus diuji pada usia 9-18 bulan (biasanya pengujian ini dilakukan saat kunjungan bayi dalam kondisi sehat ke tenaga medis).

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah bayi tidak terinfeksi dengan HBV melalui paparan darah ibu selama proses kelahiran.

Semua ibu yang menyusui harus berhati-hati dan merawat puting mereka untuk agar terhindar dari retak (lecet) dan pendarahan."

 Kalimat diatas tertulis di dokumen grup antivaks. Banyak sekali bagian yg dikorupsikan antivaks terutama hal yang berbau vaksinasi. Untuk lebih jelas, silahkan klik gambar diatas ya..

Ini adalah teks lengkap dari sumber yg disebutkan di dokumen tsb (http://www.cdc.gov/breastfeeding/disease/hepatitis.htm)

Is it safe for a mother infected with hepatitis B virus (HBV) to breastfeed her infant immediately after birth?
Yes. Even before the availability of hepatitis B vaccine, HBV transmission through breastfeeding was not reported. All infants born to HBV-infected mothers should receive hepatitis B immune globulin and the first do
se of hepatitis B vaccine within 12 hours of birth. The second dose of vaccine should be given at aged 1–2 months, and the third dose at aged 6 months. The infant should be tested after completion of the vaccine series, at aged 9–18 months (generally at the next well-child visit), to determine if the vaccine worked and the infant is not infected with HBV through exposure to the mother's blood during the birth process. However, there is no need to delay breastfeeding until the infant is fully immunized. All mothers who breastfeed should take good care of their nipples to avoid cracking and bleeding.

Terjemahan lengkapnya: 

"Amankah jika seorang ibu yg terinfeksi virus hepatitis B (HBV) menyusui anaknya segera setelah dilahirkan?
Ya (aman). Bahkan sebelum vaksin hepatitis B ditemukan, tidak ada laporan tentang penularan HBV melalui proses menyusui. SEMUA BAYI YANG DILAHIRKAN OLEH IBU YANG MENDERITA HEPATITIS B HENDAKNYA MEMPEROLEH IMMUNOGLOBULIN ANTI-HEPATITIS B DAN DOSIS PERTAMA VAKSIN HEPATITIS B DALAM PERIODE 12 JAM PERTAMA SEJAK DILAHIRKAN. VAKSIN DOSIS KEDUA HENDAKNYA DIBERIKAN PADA USIA 1 – 2 BULAN, DAN DOSIS KETIGA PADA USIA 6 BULAN. Bayi tersebut hendaknya DICEK SETELAH MENYELESAIKAN JADWAL VAKSINASI, pada usia 9 – 18 bulan (biasanya pada kunjungan berikutnya), UNTUK MELIHAT APAKAH VAKSIN YANG DIBERIKAN BEKERJA dan bayi tersebut tidak terinfeksi HBV melalui paparan terhadap darah ibu selama proses persalinan. AKAN TETAPI, TIDAK PERLU UNTUK MENUNDA PROSES MENYUSUI SAMPAI BAYI TERSEBUT DIBERIKAN IMUNISASI LENGKAP. Semua ibu yang menyusui anaknya hendaknya merawat puting payudaranya untuk menghindari lecet atau berdarah."

Terjemahan yg ditulis dengan huruf besar adalah bagian yg "tidak ikut diterjemahkan" dlm dokumen tsb. Ada kalimat yg tidak diterjemahkan sama sekali, ada pula kalimat yg tidak diterjemahkan secara utuh (ada bagian kalimat yg disensor). 

Silakan pembaca menyimpulkan sendiri, mengapa bagian tsb dhilangkan atau nggak ikut diterjemahkan, dan bandingkan dengan dokumen ttg hepatitis C yg dterjemahkan secara utuh, karena memang belum ada vaksin hepatitis C sampai saat ini.

Kalau artikel tsb menjadi acuan utk menjawab pertanyaan "Jadi penanganan pertama sang baby saat lahir harus segera divaksin ya bu?" seharusnya jawabannya "YA", BUKAN HANYA mengutip kalimat lain yg lebih sesuai dgn pendapatnya. Mengerikan sekali cara-cara kotor antivaks untuk mempertahankan argumentasinya.


Antivaks : I ONLY SEE WHAT I WANT TO SEE, SO I ONLY WRITE WHAT I "SEE"

Categories: